Galaksi Bimasakti
Galaksi
yang menjadi tempat tinggal kita merupakan salah satu galaksi diantara
miliaran galaksi yang ada di lautan alam semesta. Di indonesia
khususnya, galaksi tempat tinggal tatasurya kita diberi nama sebagai
galaksi bimasakti. Dijepang orang menyebutnya sebagai Ama No Gawa atau
yang memiliki makna sungai surga. Lain hal nya Di hungaria, orang
hungaria menyebut nya sebagai Hadak Útja yang memiliki makna jalan para
pejuang. Dari semua nama yang ada disetiap belahan dunia nama galaksi
kita secara internasional diberi nama sebagai Milky Way atau Jalur susu
sebagai mana makna dari bahasa latin Via Lactea.
Dikegelapan malam galaksi bimasakti akan
tampak seperti kabut maupun awan putih tipis yang bergerak bersama
bintang-bintang disekitar nya. Jika kita amati dengan menggunakan
teleskop maupun binokuler, kabut putih yang tampak tipis itu merupakan
kumpulan bintang-bintang yang sangat banyak dan saling mengumpul
membentuk lengan galaksi hingga pusat galaksi. Oleh para astronom,
diperkirakan bintang-bintang yang ada di galaksi bimasakti berjumlah
sekitar 200 hingga 400 miliar bintang didalam nya.
Dalam klasifikasi morfologi galaksi oleh
hubble, galaksi bimasakti termasuk dalam kategori galaksi spiral batang
atau galaksi yang memiliki kode SB(Spiral barred). Dikatakan demikian
karena galaksi kita sejati nya memiliki lengan-lengan yang saling
menyatu kepusat galaksi layak nya sebuah spiral. Jumlah dari keseluruhan
lengan yang dimiliki oleh galaksi bimasakti berjumlah lima lengan
diantaranya adalah lengan perseus, lengan norma, lengan Scutum–Centaurus, lengan Carina–Sagittarius dan lengan Orion–Cygnus. Matahari kita sebagai pusat tatasurya terletak pada lengan Orion–Cygnus dimana jarak antara pusat galaksi dengan matahari sekitar 27.700 tahun cahaya. 27.700 tahun cahaya
memiliki arti bahwa sebuah cahaya saja untuk menempuh jarak mulai dari
pusat galaksi hingga sampai dimatahari kita membutuhkan waktu perjalanan
sekitar 27.700 tahun dengan kecepatan 299.792.458 m per detik. Dengan
semakin majunya perkembangan instrumentasi yang dapat mendukung
pengamatan langit maka para astronom diseluruh dunia mencoba untuk
mengukur diameter dari galaksi bimasakti dan sebuah hasil yang sangat
mengejutkan ternyata diameter dari galaksi bimasakti kita mencapai
100.000 tahun cahaya dengan ketebalan galaksi sekitar 1000 tahun cahaya. Sebuah Jarak yang amat sangat jauh antara matahari dan galaksi bimasakti.
Besar nya gravitasi yang dapat mengikat
seluruh lengan yang berisi bintang-bintang hingga kedalam pusat galaksi
bimasakti merupakan salah satu akibat dari besar nya gaya gravitasi yang
berada pada pusat galaksi. Didalam pusat galaksi inilah terdapat benda
langit yang diyakini memiliki gravitasi amat sangat besar yang tak lain
adalah supermassive black hole atau lubang hitam supermasif. Lubang hitam supermasif merupakan benda langit yang memiliki massa dan gravitasi yang amat sangat besar. Diperkirakan massa dari lubang hitam supermasif pada pusat galaksi Bimasakti mencapai 4,3 juta kali massa Matahari kita. Sebuah Lubang hitam dapat tercipta ketika runtuhnya gravitasi pada bintang saat ia mengakhiri hidupnya. Apakah matahari kita dapat menjadi sebuah lubang hitam? Tidak, karena massa dari matahari kita tidak cukup untuk memenuhi syarat untuk menjadi lubang hitam. Lubang hitam maupun lubang hitam
supermasif tidaklah dapat kita amati menggunakan teleskop visual yang
ada karena setiap benda maupun materi yang terhisap masuk kedalam
blackhole, ia tidak akan dapat kembali lagi bahkan cahaya yang memiliki
sifat dualisme partikel saja tidak dapat lepas saat ia masuk tersedot
kedalam blackhole. Nasib dari bintang-bintang maupun materi yang masuk
kedalam blackhole sepenuh nya akan diradiasikan menjadi sinar gamma.
Namun demikinan tidaklah serta merta semua benda akan “disedot” oleh lubang hitam. Lubang hitam
hanya akan menarik benda langit seperti bintang, planet dan materi
lainnya bilamana ia memiliki jarak yang sangat dekat dengannya. Misalkan
matahari kita yang saat ini kita lihat adalah lubang hitam maka bumi yang mengorbit lubang hitam tidak akan tersedot hingga kemudian diradiasikan menjadi sinar gamma karena jarak antara bumi dan lubang hitam cukup jauh. Namun akan beda cerita mana kala jarak antara lubang hitam sedekat bumi dengan bulan maka potensi untuk tersedot kedalam lubang hitam sangatlah mungkin. Lubang hitam hanya akan menarik dan menyedot materi disekitar nya bilamana jarak materi terlalu dekat dengannya. Lokasi dimana Lubang hitam supermasif bersemayam pada galaksi bimasakti dikenal dengan nama Sagittarius A* (Baca : Sagittarius A Star)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar